Postingan

Koneksi Amtar Materi modul 2.2, Pembelajaran Soaial dan Emosional

  Sebelum mempelajari modul ini, saya berpikir bahwa …… sehingga….. Setelah mempelajari modul ini, ternyata …………. Berkaitan dengan kebutuhan belajar dan lingkungan yang aman dan nyaman untuk memfasilitasi seluruh individu di sekolah agar dapat meningkatkan kompetensi akademik maupun kesejahteraan psikologis (well-being),  3 hal mendasar dan penting yang saya pelajari adalah: Berkaitan dengan no 2, perubahan yang akan saya terapkan di  kelas dan sekolah: bagi murid-murid: bagi rekan sejawat: Saya jadi paham tentang pembelajaran sosial dan emosional yang dapat diterapkan dalam pembelajaran di kelas dan di sekolah. Menjadi tahu tentang penerapan kompetensi sosial dan emosional yang ada di sekolah, dan ternyata bebrapa hal yang sudah saya lakukan di kelas atau sekolah sudah mencerminkan kompetensi sosial dan emosional. Saya semakin yakin akan pentingnya pembelajaran sosial dan emosional diterapkan dari sekolah tingkat bawah, agar pembentukan karakter murid sudah terbentuk dengan baik sejak

Elaborasi Modul 2.2 Pembelajaran Sosial Emosional

Gambar
 Dipandu oleh ibu Siti Luthfah

1.3.a.10. Aksi Nyata - Visi Guru Penggerak

Gambar
   Pada aksi nyata modul 1.3 tentang visi Guru Penggerak. Saya mempunyai visi : Dengan Merdeka belajar, wujudkan siswa yang inovatif, kreatif dan bahagia. Dengan visi ini saya ingin mencoba untuk mewujudkan melalui tahap awal dengan mengoptimalkan murid rata- rata saya yang jumlahnya lebih banyak dan ternyata mempunyai potensi luar biasa untuk mewujudkan merdeka belajar dan mencapai siswa yang inovatif, kreatif dan bahagia. Untuk mewujudkan Visi tersebut saya membuat rancangan mengikuti model IA (Inquiri Apresiatif) dengan metode BAGJA. Tahap pertama, B-uat pertanyaan (Define) Pertanyaan: Hal baik apa yang dapat Anda temukan dari murid rata-rata ini dalam kegiatan belajar?  Hal menarik apa yang dapat Anda pelajari dari respon, aktivitas, dan hasil belajar yang murid rata-rata ini?  Daftar tindakan yang perlu dilakukan untuk menjawab pertanyaan Hal baik dan menarik yang saya temukan pada murid rata-rata adalah Murid rata- rata mengerjakan tugas saya tepat waktu Murid-murid rata- rata me

1.2.a.10 Aksi Nyata - Nilai dan Peran Guru Penggerak

  Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan tentang Aksi Nyata setelah saya mempelajari modul 1.2 tentang Nilai dan Guru Penggerak.  Yang saya pelajari pada modul 1.2 tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak. Sebelumnya kita bahas dahulu apa saja yang termasuk Nilai dan Peran Guru Penggerak. Nilai yang harus dimiliki oleh Guru Penggerak adalah  1. Mandiri 2. Reflektif 3. Kolaboratif 4. Inovatif 5. Berpihak pada murid Peran Guru Penggerak adalah  1. Menjadi pemimpin pembelajaran 2. Menggerakkan komunitas praktisi 3. Menjadi coach dan mentor rekan guru lain 4. Mendorong kolaborasi antar Guru 5. Mewujudkan kepemimpinan murid Perasaan selama melakukan aksi untuk menguatkan nilai dan peran Guru Penggerak Perasan saya selama melakukan aksi tentang Nilai dan Peran Guru Penggerak sangat antusias dan semangat serta bahagia, karena telah melakukan perubahan untuk menjadi guru Penggerak yang baik. Sebenarnya nilai dan peran Guru Penggerak sudah saya lakukan sebelum mengikuti PGP ini. Disini s

Koneksi Antar Materi Modul 1.2

Gambar
Setelah penulis menjalani pembelajaran dari modul 1.1 hingga modul 1.2, berikut adalah hal yang menjadi pembelajaran penulis yaitu  1. Peristiwa (fact); momen yang paling penting atau menantang atau mencerahkan bagi saya dalam proses pembelajaran modul 1.1 hingga modul 1.2 adalah membangun komunitas praktisi, selama ini saya merasa tidak pernah mengikuti komunitas praktisi apapun untuk mendukung kompetensi saya sebagai pendidik, dan setelah diterangkan ternyata ada beberapa komunitas praktisi yang saya ikuti hanya keaktifan saya dalam komunitas itu yang masih kurang dikarenakan saya abai dengan tujuan kegiatan didalam komunitas praktisi tersebut. Kaitan antara modul 1.1 dan 1.2 yang saya fahami adalah Filosofi ajaran pendidikan Ki Hajar Dewantara memiliki keterkaitan dengan nilai dan peran dari  seorang Calon Guru Penggerak, dimana hubungannya sebagai berikut: Ing Ngarso sung tuladha  artinya  seorang guru di depan harus mampu menjadi contoh bagi anak didiknya, baik sikap maupun pola p

AKSI NYATA PENERAPAN PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA

Gambar
 Pada kesempatan kali ini saya akan menceritakan tentang Aksi Nyata Penerapan Pemikiran Ki Hajar Dewantara di kelas di SMPN 216 Jakarta. Aksi nyata ini dilaksanakan pada waktu sekolah saya sudah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) 100 % menjelang 1 minggu pelaksanaan Penilaian Akhir Tahun (PAT) . Pada semester Genap Tahun Pelajaran 2021-2022 saya diberi amanat selain sebagai guru juga sebagai wali kelas, Pembina UKS serta masuk ke dalam jajaran Staf Sarprashum (Sarana, prasarana dan kehumasan). Saya menyadari meskipun telat menerapkan tetapi setelah mempelajari modul 1.1 tentang Pemikiran Ki Hajar Dewantara rasa- rasanya banyak yang harus dirubah dalam hal pembelajaran. Saya sebagai Guru lebih mementingkan siswa, mengerti dan memaklumi siswa, menuntun siswa sesuai dengan kodrat alam dan jaman. Perasaan selama melakukan perubahan di kelas  adalah sangat bahagia, termotivasi dan mencoba untuk menularkan energi positif ini ke siswa- siswa pada saat pertemuan virtual zoom meeting da

Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2.a.6

  Pada Refleksi ini kita akan membahas tentang Peran dan Nilai Guru Penggerak.  Nilai Guru Penggerak  diantarnya  Mandiri, Reflektif, Kolaboratif, Inovatif, serta Berpihak pada Murid.      Sedangkan Peran Guru penggerak yaitu  1. Menjadi Pemimpin Pembelajaran  2. Menggerakkan Komunitas Praktisi 3. Menjadi coach dan mentor bagi rekan guru lain terkait pengembangan  pembelajaran di      sekolah 4. Mendorong Kolaborasi Antar Guru  5. Mewujudkan Kepemimpinan Murid        Apa saja nilai diri saya? (yang terdapat pada bagian mulai dari diri) Menurut saya nilai yang saya miliki adalah mandiri karena saya merasa   mandiri   dalam mencari ilmu dan rasa ingin tahu yang besar untuk bisa mengerti IT (ilmu teknologi) dengan mengikuti pelatihan dan belajar sendiri dari tutorial di You Tube. Saya belajar IT supaya bisa membuat soal interaktif menggunakan aplikasi Quizizz, senhingga peserta didik tidak merasa kesulitan dalam memahami materi yang ada., sehingga mempunyai sifat   berpihak pada murid . s