my advanture in pacitan












hari jumat setelah bagi rapot, aku beserta 9 orang kawan mengadakan acara rutin tahunan penutupan tahun yakni berpetualang. tahun ini kami merencanakan ke pacitan kota yang terkenal dengan sebutan "1000 gua",

perjalanan diawali dari jakarta tanggal 21/12 menuju ke kota kuningan, disana kami berkunjung ke kolam ikan dewa yang terletak didesa cigugur, kabarnya jumlah ikan ini selalu tetap dan saat kolam ini dibersihkan ikan-ikan itu selalu menghilang, tapi akan kembali jika air dikolam itu terisi kembali. selanjutnya kami ke tempat penyimpanan fosil-fosil yang diyakini sebagai pusat peradaban manusia purba disana,tersimpan gerabah-gerabah dan makam-makam yang diyakini sebagai kuburan raja.malam harinya kami berendam di kolam pemandian air panas,cukup hangat tapi penuh sesak padahal saat itu malam sabtu,tapi semakin malam semakin ramai.

perjalanan ke pacitan dimulai pukul 3 pagi dari kuningan dengan harapan memasuki kota pacitan masih sore. untuk kesana kami menempuh jalur selatan memasuki daerah al:brebes, purwokerto, sleman,wonosari gunung kidul, dan wonogiri. selama perjalanan yang terhidang adalah alam yang begitu cantik meskipun di kanan-kiri bukin terjal membentang, dalam hati aku bahaya kalau seandainya hujan turun deras tentu bukit itu akan longsor.ternyata dugaan aku benar keesokan hari saat tiba di jakarta terdengar kabar daerah tenpat perjalanan terkena musibah banjir dan tanah longsor, alhamdullilah allah melindungi perjalananku.

ekspedisi membedah pacitan dimulai hari minggu dengan kunjingan ke gua gong,lama perjalanan dari pusat kota pacitan 1/2 jam,kami adalah rombongan pertama yang masuk.
rata-rata gua di pacitan berupa gua-gua kapur,yang didalamnya ada stalaktit dan stalakmit, sebagian besar gua-gua itu masih alami tapi ada yang diambang kehancuran karena ulah manusia. di gua gong inipun sudah mengalami pembenahan tahun 1994,tapi masih alami ditandai masih menetesnya air didalam gua dan terus tumbuhnya bebatuan yang ada disana.
semakin lama aku masuk semakin membuat takjub,dan tak terasa seperti sedang spa,ga kebayang deh kalau pengunjungnya banyak. pernah katanya dipasang kipas dan blower tapi ditentang oleh pencinta lingkungan karena akan membuat gua mati.

selanjutnya aku ke pantai srau, teleng ria dan ..... pantai-pantai disana masih indah dengan hamparan pasir putih lembut, deburan ombak membelai wajah..wuih..pokoke enak buat berduaan..hehehe,tapi untuk pantai teleng ria,karena dekat dengan pusat kota (eh..dekat dgn rumah pak SBY lho) pantai ini tampak kotor,apalagi di dalamnya juga disediakan warung yang menyediakan ikan segar siap saji,wah hanya bau amis yang menyebar.

untuk makanan kota ini di dominasi oleh ikan,karena letaknya yang dekat dengan pantai selatan. lalu ketika ke gua gong makanan yang dijual adalah pisang sale dan tempe dari kacang merah, karena aku tidak menjelajahi kota ini secara lama,tidak begitu banyak makanan yang kuketahui, selain pecal dan rawon. untuk kerajinan tangan tentu saja mengandalkan dari alam berupa marmer dan batu-batuan yang sering dikirim ke kota-kota besar di indonesia bahkan di ekspor. wah..ga terasa perjalananku akan berakhir seiiring dengan berendamnya kami di kolam air puanas (bukan hangat,karena untuk bilasannya saja juga panas....hehehe) kalau ada telur direndam disana bisa mateng tuh.. akhirnya kami pulang ke jakarta setelah berendam tapi tidak langsung tapi singgah dulu tuk bermalam di semarang.

kami ke semarang melewati jalur pantura, kebalikan jalur pergi, sampai di semarang pukul 8 malam. setelah bersih diri,mulailah "anaconda" menggeliat, kaki kami menyusuri simpang lima yang ternyata semakin malam makin ramai (kebetulan malam natal), sambil duduk lesehan menikmati nasi opor 'bu enny' canda membuat kami lupa kalau hari dah larut malam. selanjutnya mengitari simpang lima kami lakukan, katanya sih sambil buat lemak di badan...hehehe. pagi harinya jam 7 kami mulai meninggalkan semarang setalah sebelumnya sarapan pagi masih di alun-alun simpang lima, lalu mulai deh hunting oleh2 d pandanaran (wuih masih pagi dah rakus) eit tunggu dulu, masalahnya waktu jelajah kita terbatas, tapi masih sempatnya kami ke Lawung Sewu, gedung tua peninggalan belanda yang kini dimiliki PJKA. gedung 3 lantai itu masih kokoh,hawa mistis menyergap, apalagi kami tau gedung ini dari acara uji nyali (wah..syereem..).

perjalanan pulang kami tempuh lewat pantura, sambil diselingi acara belanja batik di pasar pekalongan, dilanjutkan mampir ke rumah rekan-rekan yang berada di pemalang dan tegal. sebelum pulang kami sempat mencoba soto tauco (sauto) pak jenggot tegal yang terkenal dan selalu ramai. nah akhirnya, disertai guyuran hujan deras (yang kelak membawa musibah bagi serjumlah kota di jawa tengah dan jawa timur) rombongan kami sampai juga dengan selamat di jakarta pukul 12 malam, dengan rasa senang sambil membawa oleh-oleh (hehe .... ini juga dikasih teman) dan mimpi indah...betapa indahnya alam indonesia, dan itu harusnya kita lestarikan agar tetap indah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

AKSI NYATA PENERAPAN PEMIKIRAN KI HAJAR DEWANTARA

suksesss